SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
JENIS-JENIS KEPUTUSAN MENURUT HERBERT A. SIMON :
1. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.
2. Keputusan Tak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini.
TAHAP-TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENURUT SIMON :
1. Kegiatan Intelijen, pemaparan masalah, pengumpulan data dan informasi, serta mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2. Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
3. Kegiatan Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4. Kegiatan Menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
KONSEP DSS
1. Masalah Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
2. Masalah Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap Simon diatas.
3. Masalah Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.
ARTI DSS
Suatu sistem yang memberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan
Tingkat-tingkat Manajemen
Pengendalian Pengendalian Pengendalian
Operasional Manajemen Strategis
Terstruktur Piutang Analisis Pengaturan dagang angg aran armada tanker
Pemasukkan Biaya rekayasa
pesanan
Pengendalian Peramalan Lokasi
persediaan jangka pendek gudang&pabrik
Semi terstruktur
Penjadwalan Analisis Varians- Penggabungan produksi anggaran usaha dan akuisisi
keseluruhan
Manajemen Penyiapan Perencanaan
kas anggaran produk baru
Tak Terstruktur Sistem Penjualan Perencanaan PERT/COST dan produksi LITBANG
Matriks Gorry dan Scott Morton
TUJUAN DSS :
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan effektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Tujuan-tujuan tsb mengacu pada tiga prinsip dasar dari system pendukung keputusan, yaitu :
1. Struktur masalah: untuk masalah terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus2 yang sesuai, sedangkan untuk masalah tak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara system pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk masalah yang semi-terstruktur.
2. Dukungan keputusan: SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tak terstruktur untuk memberi penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur
3. Evektifitas keputusan: tujuan utama dari SPK bukan mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tapi agar keputusan yg dihasilkan dapat lebih baik.
DSS BERFOKUS PADA MASALAH SEMI TERSTRUKTUR
KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
1. Interaktif: SPK memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
2. Fleksibel: SPK memiliki kemampuan sebanyak mungkin variable masukan, kemampuan untuk mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif2 keputusan kepada pemakai
3. Data kualitas: SPK memiliki kemampuan untuk menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukan untuk pengolahan data. Misalnya: penilaian thd kecantikan yang bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.
4. Prosedur pakar: SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau berupa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dlm menyelesaikan suatu bidang masalah dg fenomena tertentu
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN SPK
1. Studi kelayakan, sebelum membuat SPK perluditeliti trelebih dahulu kelyakannya, mengingat faktor biaya baik waktu, tenaga, maupun financial
2. Persetujuan terhadap proposal kelayakan, proposal kelayakan harus dapat menjelaskan kebutuhan dan urgensi dari keberadaan system tsb, keuntungan dan biaya dari pembentukan SPK, waktu yg dibutuhkan, ketersediaan ahli atau pakar yg merupakan sumber pengetahuan SPK, serta ketersediaan perangkat hardware dan software baik yg utama maupun pendukungnya
3. Pemilihan hardware dan software
4. Merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar ke dalam computer
5. Mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yg dipahami oleh computer, menggunakan suatu bahasa pemrograman
6. Menguji system yg telah dibuat.
MODEL DSS
Data Komunikasi Informasi
Data dan Informasi dimasukkan kedalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan SIA. Isi Database digunakan oleh 3 subsistem perangkat lunak :
1. Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query language dari DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
2. Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apaun.
3. Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili satu komite atau tim proyek.
KONSEP GDSS
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan
“Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama”
Ukuran Kelompok dan Lokasi Menentukan Pengaturan
Lingkungan GDSS
Ukuran Kelompok
Kecil Besar
Tatap Ruang Pertemuan
Jarak Muka keputusan legislatif
Peserta
Tersebar Jaringan Konfrensi
keputusan bermedia
setempat komputer
Pada tiap keadaan para anggota bertemu pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.
Jika anggota bertemu pada waktu yang sama disebut Synchronus Exchange. Co.: rapat komite.
Jika para anggota bertemu pada waktu yang berlainan disebut Asynchronus Exchange. Co.: komunikasi melalu e-mail.
1. Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2. Jaringan Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3. Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.
4. Konfrensi bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.
Contoh GDSS :
Tata Letak Ruang Keputusan
Dalam pertemuan GDSS umum yang menggunakan Group System, suatu kelompok akan bertemu dalam ruang keputusan. Para peserta akan menulis pendapat mengenai suatu topik, seperti :”Sasaran apa yang perlu dimiliki oleh perusahaan kita untuk tahun depan?”
Program ini menyediakan komunikasi paralel maupun anonimitas. Komunikasi Paralel adalah saat semua peserta menulis pendapat pada saat yang bersamaan.
Anonimitas adalah saat tak seorang pun mengetahui siapa yang menulis pendapat tertentu. Anonimitas memungkinkan setiap peserta menuliskan apa yang benar-benar dipikirkannya tanpa khawatir diejek oleh anggota kelompok yang lain. Setelah sekitar setengah jam menuliskan berbagai pendapat mengenai topik utama, para anggota kelompok mengumpulkan pendapat-pendapat itu kedalam beberapa kategori dengan menggunakan program yang disebut Idea Organizer.
Akhirnya para anggota kelompok menggunakan program Vote untuk memberi peringkat para daftar kategori yang diikhtisarkan oleh Idea Organizer, menurut kriteria tertentu. Tiap anggota menciptakan daftarnya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh peringkat orang lain. Ikhtisar dan daftar peringkat ini kemudian ditampilkan pada layar umum untuk memberikan gambaran pada kelompok mengenai konsensus mereka pada topik pertemuan.
PERAN DSS DALAM PEMECAHAN MASALAH
DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer.
Mau Lebih lengkap download datanya disini. klik link di bawah !!
[You must be registered and logged in to see this link.]