Change Your Avatar --------------> admin
Rank : Admin
My Pets : Jumlah posting : 550 Point : 2147483647 Reputasi : 47 Join date : 2010-04-23 Age : 31 Lokasi : indonesia
| Subject: VLSM (Variable Length Subnet Mask) Wed 20 Apr 2011, 16:12 | |
| Subnet adalah salah satu cara untuk memecah jaringan komputer menjadi jaringanjaringan yang lebih kecil dibawahnya. Tujuan pemecahan ini adalah untuk menghindar Collision dan mengantisipasi keterbatasan IP Address. Subnet dibuat dengan mengorbankan satu atau beberapa host, sehingga bit-bit yang tadinya diperuntukkan buat indentifikasi host maka dijadikan menjadi bit jaringan. Permasalahan yang muncul dengan adanya subnet ini adalah munculnya subnetid yang diambil dari kelipatan bit host tadi, akibatnya pengenal jaringan yang secara default dinyatakan dengan bit bit nol dengan adanya subnet maka pengenal jaringan tidak lagi bit bit nol melainkan bit bit kelipatan subnet yang dimasking. IP dengan bit bit nol dan bit bit satu misalnya 192.168.0.0 atau 255.255.255.255 tidak dapat dipakai, bit-bit ini sering diistilahkan dengan subnetmask zeros dan subnetmask ones. Kondisi ini akan berbeda dengan ditemukannya sistem VLSM (Variabel Length Subnet Mask), yang membantu dan dapat membuat subnet subnet ones dan zeros dikenali dijaringan. Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan “classless” atau VLSM rute.
Contoh :
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host:
netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts.
Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
Dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2). 2. Tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 ) 14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 ) 7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 ) 2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts
Jadi intinya :
Terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut.
|
|